Ketika mendapat kurnia bersyukur aku
sampai mana sebenarnya syukurku
apakah di bibir yang mudah celupar
apakah di hati yang senang terbentur
lalu aku gunakan kurnia itu
sesuka nafsu yang bertakhta
Ketika menerima dugaan aku segera protes
mulut berkata di mana keadilan
hati terbakar menolak segala
gampanglah nafsu mengemudi hati
lalu syaitan membakar budi
membikin aku terlupa pegangan
lalu hanyutlah cahaya itu!