Sudah bertahun tangan itu kukucup tiap pagi
dan selama itu juga lontaran sama kuajukan
"Lambat atau cepat abang pulang hari ini?"
Jawapannya sekuntum senyum.
Pesanku lagi, "Hati-hati di jalan."
Bimbang tragedi memisahkan kami walau kuyakin hidup dan mati rahsia-Nya
tapi itulah simboliknya padu cinta, katanya, "Insya-Allah, doakan abang."
Lalu dia pergi.
Dan sekarang aku termenung.
Terfikir apa bicara suami isteri lain di muka pintu ceruk dunia ini?
Apa agaknya bicara mereka yang bermukim di bumi malang?
Mungkin begini bicaranya:
"Lambat atau cepat abang pulang hari ini?" Tanya si isteri.
Kata si suami, "Jangan tunggu aku, mungkin aku tidak pulang."
"Kau tahu bukan, nyawa kita begitu murah di tanah ini."
Dan si isteri merelakan langkah suami dengan doa reda.