Ya Allah! Ya Rabb
demi masa milik-Mu
Kau izin aku berdiri di sisi masjid kekasih-Mu
setelah dua windu aku menangis munajat
kurenung dalam berlapis wajah hati rumah kekasih-Mu
menjelang subuh dingin bersama isteri dan putera bongsu
inilah tubuh-tubuh kasar menyerah di belakang kekasih-Mu
sekarang aku tersiok-siok kerana usia memenjaraku
aku terus mengemis reda berlapis-tindih reda-Mu
kami bersama animasi-Mu melata di pentas luas-Mu
Kau cipta kami melakoni setiap susunan skrip-Mu
akan rencana layar gede Lohmahfuz-Mu
yang ego dengan keris memukau sesama animasi
bergerak menolak-tarik mencari kesenangan diri
yang tahu dengan yang tak tahu
yang celik dengan yang buta
meraba dengan mata
menangkap dengan suara
ke Taman Raudah kekasih-Mu
mata hatiku menelan selawat junjungan-Mu