Ramadan ini...
wajahnya masih hilang
di waktu hadir Ramadan berulang
ditinggal lagi Ramadan gemilang
wajahmu masih lagi hilang
atau mataku pudar
atau fikiran kabur
serinya semakin luntur
atau aku hilang catur
dari ungkapan tutur
Ramadan ini
dipeluk subuh hening
sejengkal mentari kering
menggigit keringat seiring
lalu fajar maghrib menyingsing
akhirnya akur tersenyum lagi
akhirnya pasrah mendoakan lagi
pada rindu berulang lagi
meniti sisa masa berbaki
nan terbuai hati menanti
nurani memanggil lagi
Iltizamku mengisi waktu
adaku akan adamu
selagi dipinjamkan mata
selagi dipinjamkan suara
selagi dipinjamkan rasa
dan belum lagi menutup rapat
rinduku tetap hangat
sehangat denyutan jantungku
sehangat darah di nadiku