SEORANG budak lelaki berusia 16 tahun yang melakukan lima kesalahan sampah maut dengan melempar barangan seperti batu-bata dan roda basikal dari tingkat tinggi diarahkan supaya menjalani probesen terpisah (split probation) selama 36 bulan.
Di bawah perintah probesen itu, Abdul Hamid Rahmat yang telah ditahan reman selama sembilan bulan yang lalu terpaksa tinggal di Singapore Boys Hostel selama 12 bulan.