PENDUDUK desa dari Demak, Kudus dan sekitar Semarang di Indonesia, yang rata-rata petani dan miskin, sanggup menunggu sekitar enam jam untuk menikmati daging korban sumbangan warga Singapura.
Tempoh menjenuhkan itu tidak termasuk perjalanan pergi balik berjam-jam ke Pondok Pesantren (Ponpes) Roudlotus Saidiyyah di Kalialang, Kelurahan Sukorejo, Kecamatan Gunungpati, di Semarang itu.