Penulis adalah mata dan hati bagi bangsanya
dia menelusuri terus degup jantung si jembel
yang kehilangan sepotong roti pada pagi dingin
dan si marhaen kehilangan tempat tidurnya
serta si fakir yang belum menjamah nasi
lantak ke malam yang sepi
lalu berjayakah dia mewariskan semuanya
kepada bangsa yang bernama pemimpin?
Pemimpin adalah
mata dan telinga yang ditetapkan
oleh menterinya untuk mengawasi
para pengundi
yang mencoret di sebelah wajahnya
dengan hadiah yang lumayan
dan diberi sedikit kepada pengundi
yang menidakkannya
itulah ketetapan warisan politik kepartiannya
apakah begini kesudahan cerita warisannya?
Menteri adalah budi bicara penguasa
yang memutuskan setelah menerima arah angin
dia bisa menuju ke sasaran yang menguntungkan
masa depan pegangan fahaman politiknya
apakah mereka
benar-benar tidur baring bersama?
si jembel yang kehilangan sepotong rotinya
atau marhaen yang kehilangan tempat tidurnya
atau si fakir yang menelan air liur hingga subuh
semua itu akan diputuskan
dalam siri cerita akan datang!
Persoalan utama yang mereka lupa mewarisi
apakah mereka penulis pemimpin menteri?
atau semua hamba Allah ini
selama bernafas di alam yang fana ini
telah mengumpul amal ibadah yang menjadi
ketika bertemu Al Warith yang mutlak
pada hari kebangkitan yang pasti nanti
yang tak bisa dimungkiri lagi!