KALANGAN asatizah, termasuk khatib, sering menyebut kata ganti jamak 'mereka' sebagai 'mereka-mereka'.
Ada pula kalangan pemimpin menyebut 'demi untuk' seperti dalam ayat: "Kami berjuang demi untuk bangsa''. Padahal 'demi' seiras maknanya dengan 'untuk'.