Sejarah alam sudah mengingatkan
kisah si bapa mengasuh si anak
pada setiap masa dan ketika
keringatnya menitis tanpa bicara
mencari sesuap nasi berkeliling kota
memberi pakai, makan dan mendidik
tanpa meminta diganti semua
Tidak lelap ia barang seketika
asal si anak tidurnya lena
rela berlapar perutnya berkeroncong
biar si anak rasa kenyang
membanting tulang empat kerat
agar si anak hidupnya senang
Namun apabila si bapa sudah tua, pikun dan lemah
si anak kuat lagi bertenaga
mengapa berteriak seperti anjing menyalak
menganggap yang tua itu rendah dan hina
Bukankah sudah turun seperti firman Tuhan
"Aku ajarkan cara memanah setiap hari kepadanya,
namun setelah pandai dia memanahku."
Siapa sebenarnya manusia malang
tidak bersyukur dan berterima kasih
HAFIZA TALIB