Menyarung Makna Keindahan

Ketika aku didakap kesunyian yang melata

jauh daripada anak cucu di kota

di gubuk desa tercinta

sambil terduduk lesu di ambin tua

menyaksikan mentari yang terbenam di kejauhan

terdengar bisikan mentari:

"Orang tua

kau tidak sendirian

kau lihatlah saja aku

betapa sewaktu aku perlahan-lahan

jatuh di kaki langit

adakalanya aku begitu gemilang

betapa terlihat sebuah keindahan

tapi juga penuh kesunyian

namun kesunyian ada keindahannya juga

usah kau ratapi sentiasa

beranilah belajar menikmatinya

meskipun begitu sementara

hingga ke hujung usia."