Langit malam berselimut
suara menenun sepi
rembang malam tak berpenghuni
mata tak memejam
dialog tanpa kata.
Lantunan doa terhenti
menyapa jiwa ada tiada
cukuplah Qalbi berkata
tiada jarak meski sekat memisah
sebagai penguat jiwa
senyuman tetap terpatri
kepada Mu matahari
hamba tak pernah sendiri.
Selaksa hati berbisik
angin begitu asyik
ada seorang musafir keliru
mencari serangkai rindu
demi Maha Pencinta
mengharap redanya.
Tuhan, aku sungguh takut kehilangan selembar watikah suci
di sini masih membentang doa
cinta tulus baginda Mu .
Bagai titisan bergulir
gapailah sekujur tubuh
bebaskanlah jiwa
rindu pada Mu masih bertasbih
resah zikir masih kujulang
kasihku tak hilang
tatanglah badai biarkan
buih lautan menghilang.
Taklukilah dukaku pada peluk Mu
sememangnya saat itu
akan pulang dalam senyuman
biarkan aku tetap bersembunyi
di bumi Mu
biarkan diri menjadi setitik debu
menegakkan sunnah Mu.
Ya Allah,
menuju ke jalan penamat
semakin debar dan berkeringat
sedangkan ia bukan ditakdirkanku untukku.
Iman dan pasrah
wafatkan kami dalam kasih sayang Mu dan wafatlah
ke dalam Khusnul Khotimah
reda pada ketentuan Mu
pasrah pada Qadaq dan Qadar
setitis cahaya petunjuk damai
dalam sujud hamba menagih
di pintu sepuluh Zulhijah.
CIUNG WINARA