MANILA: Presiden Filipina, Encik Rodrigo Duterte, berkata beliau bersedia menunggu setahun bagi mengakhiri serangan militan Maute dan pengganas antarabangsa IS di Marawi, di selatan negara itu, yang bermula 23 Mei lalu.
Pengakuan itu dibuat sedang pegawai pertahanan tertinggi Filipina mengakui mereka memandang rendah kemampuan pemberontak Maute dan militan IS di Marawi.