TERASA malam hitam legam. Ada burung kuang berbunyi jauh. Cengkerik galak menyaringkan suara di kiri kanan denai menuju ke arah sungai. Burung hantu bersahut-sahutan, mengajak yang betina di suatu dahan pokok yang rendang.
Matanya mengarah ke arah bukit. Di kaki bukit yang meredam itu ada seberkas cahaya kecil yang memperlihatkan sebuah pondok usang. Dia mempercepatkan langkahnya ke situ. Entah mengapa ada semacam kerimasan mencekik-cekik dirinya, apabila tiba-tiba ada titik-titik halus memesrai rambutnya, menandakan hujan akan menikami bumi nanti.