PAMAN Pardi adalah satu-satunya adik-beradik dari ibuku yang masih hidup.
Hampir 20 tahun aku tidak menemuinya di desa. Baru ketika gagasanku untuk mengadakan satu pertemuan keluarga besar-besaran itu diterima oleh keluarga kami di Singapura dan keluarga di Pontian dan Benut.