SELAKU pemimpin dalam bidang keagamaan, asatizah Singapura harus berupaya membentuk kerohanian masyarakat sebaik mungkin.
Untuk melakukan demikian, mereka harus mengenal pasti kelemahan dan memperbaiki diri sendiri serta memastikan kerelevanan ajaran serta teknik dakwah mereka berdasarkan keperluan masyarakat yang kian berubah.