Apabila sinaran mentari tidak dapat menembusi kabus tebal yang
menyelubungi pagi
maka pudarlah pemandangan si pancaindera
mulalah tangan meraba-raba mencari-cari
kaki melangkah entah ke mana arah tuju
apakah harus dilakukan seterusnya?
Haruskah terus melangkah hingga penghujungnya?
Haruskah terjerumus ke dalam-dalam lubuk hina?
Atau...
Mungkin sudah tiba masanya mulut meluahkan kata-kata hikmat
sanggupkah ego meminta ungkapan sakti?
Beranikah telinga mendengar mantera-mantera Agung?
Bahang mentari semarak garang
namun kabus semakin menggilang
keringat deras membasahi tubuh
jantung kencang berdegup-degap
masih belum jumpa jalan pulang