Bahasa & Budaya
Share on FacebookShare on TelegramShare on WhatsApp
Purchase this articleDapatkan artikel ini
untuk diterbitkan semula
Premium

Cerpen

Dec 9, 2018 | 5:30 AM
-

Apabila sinaran mentari tidak dapat menembusi kabus tebal yang menyelubungi pagi maka pudarlah pemandangan si pancaindera mulalah tangan meraba-raba mencari-cari kaki melangkah entah ke mana arah tuju apakah harus dilakukan seterusnya? Haruskah terus melangkah hingga penghujungnya? Haruskah terjerumus ke dalam-dalam lubuk hina? Atau... Mungkin sudah tiba masanya mulut meluahkan kata-kata hikmat sanggupkah ego meminta ungkapan sakti? Beranikah telinga mendengar mantera-mantera Agung?

Bahang mentari semarak garang namun kabus semakin menggilang keringat deras membasahi tubuh jantung kencang berdegup-degap masih belum jumpa jalan pulang

Share on FacebookShare on TelegramShare on WhatsAppPurchase this article
Man IconQuiz LogoUji pengetahuan anda dalam bahasa Melayu
  • undefined-menu-icon
  • undefined-menu-icon

Khidmat pelangganan

6388-3838

Meja Berita

Anda ada maklumat mengenai sesuatu berita menarik?
E-mel: bhnews@sph.com.sg