Kau adalah temanku yang semuda bulan purnama - kudus serenta pondok usang - polos ah..! Angin musim itu kembali mengenang malam di sini menjadi terang kembali lalu aku masih mencari jejak-jejakmu suara hati yang semakin jenuh menanti betapa kecil dan terpencilnya sepi hidup tak ubah seperti perhentian kata-kata dan rangkaian janji hanya singgah dan pupus.
Aku hadir adalah janji-janjimu yang seakan pecahan ombak - memutih seperti garisan pantai melandai lalu luka senja itu kurelakan pergi dan malam kian mengundang kenangan bukan kerana purnama di puncak atau malammu yang disepuh perak dinding yang tumbuh kelopak mawar itu sekonyong memerah dan lerai di bibirmu.


Anda ada maklumat mengenai sesuatu berita menarik?
E-mel: bhnews@sph.com.sg