Bahasa & Budaya
Share on FacebookShare on TelegramShare on WhatsApp
Purchase this articleDapatkan artikel ini
untuk diterbitkan semula
Premium

Jangan menangis, Mama

Dec 30, 2018 | 5:30 AM
Ilustasi fail
Ilustasi fail -

AKU biarkan kedua mataku membelai raut wajah Mama. Bagaikan seorang silap mata, kubayangkan tanganku miliki kuasa untuk menyulap setiap penderitaan yang ditanggung Mama. Kusulap kesakitan yang mendera jiwanya. Kupadamkan segala masalah mengusutkan mindanya. Kuragut lalu kubuang setiap... kelelahannya ke luar jendela. Yang wujud dalam diri Mama hanya ketenangan. Merdeka dari segala punca ancaman penderitaan.

Namun, Mama... aku bukan silap mata yang hebat. Aku tidak mampu lakukan itu semua. Kubisik ayat-ayat terluka pada angin malam yang menyinggah damai di dalam kamar kami. Mama... sepasang mata ini masih belum puas menatap dan mencumbu kasih kepadamu. Ah, mengapa sukar untukku menahan gempulan awan hitam di mata ini dari terus berhujan? Mama... sekali lagi kusebut nama itu segenap cinta.

Share on FacebookShare on TelegramShare on WhatsAppPurchase this article
Man IconQuiz LogoUji pengetahuan anda dalam bahasa Melayu
  • undefined-menu-icon
  • undefined-menu-icon

Khidmat pelangganan

6388-3838

Meja Berita

Anda ada maklumat mengenai sesuatu berita menarik?
E-mel: bhnews@sph.com.sg