Setiap kita ada puisi syahdu
bersembunyi sunyi di penjuru kalbu
cuma kita tak sedar
sehinggalah tiba-tiba disuntik nanar
terasa diri terapung sendirian
bagai gumpalan awan muram
mengunyah rindu di sisi jendela malam
mendambakan penawar mengelus atma
pengalaman payau tergugat di balik dada
diriuhkan sepi puisi bergelora
bergetar mengusir hiba.
PETER AUGUSTINE GOH