DEMI MELINDUNGI HAIWAN: Empat suspek (berbaju oren) pembunuhan seekor orang hutan yang ditemui mati dengan 130 tanda tembakan diketengahkan semasa satu sidang media polis di Kutai Timur, Kalimantan pada 18 Februari lalu. - Foto AFP -
KORBAN KONFLIK DENGAN MANUSIA: Seorang aktivis Pusat bagi Perlindungan Orang Hutan (COP) memeriksa bangkai orang hutan (atas) yang ditemui dengan 130 tanda tembakan dan tetakan parang di daerah Kutai Timur, Bontang, Kalimantan. - Foto AFP -
KORBAN KONFLIK DENGAN MANUSIA: Seorang aktivis Yayasan Penakatan Orang Hutan Borneo (BOS) menunjukkan bangkai orang hutan yang ditemui tanpa kepala di Sungai Barito, juga Kalimantan. - Foto AFP -
DEMI MELINDUNGI HAIWAN: Empat suspek (berbaju oren) pembunuhan seekor orang hutan yang ditemui mati dengan 130 tanda tembakan diketengahkan semasa satu sidang media polis di Kutai Timur, Kalimantan pada 18 Februari lalu. - Foto AFP -
KORBAN KONFLIK DENGAN MANUSIA: Seorang aktivis Pusat bagi Perlindungan Orang Hutan (COP) memeriksa bangkai orang hutan (atas) yang ditemui dengan 130 tanda tembakan dan tetakan parang di daerah Kutai Timur, Bontang, Kalimantan. - Foto AFP -
KORBAN KONFLIK DENGAN MANUSIA: Seorang aktivis Yayasan Penakatan Orang Hutan Borneo (BOS) menunjukkan bangkai orang hutan yang ditemui tanpa kepala di Sungai Barito, juga Kalimantan. - Foto AFP -
DEMI MELINDUNGI HAIWAN: Empat suspek (berbaju oren) pembunuhan seekor orang hutan yang ditemui mati dengan 130 tanda tembakan diketengahkan semasa satu sidang media polis di Kutai Timur, Kalimantan pada 18 Februari lalu. - Foto AFP -
JAKARTA: Empat lelaki warga Indonesia ditangkap bagi pembunuhan seekor orang hutan yang ditembak kira-kira 130 kali dengan raifal angin, kata polis pada 19 Feb, dalam serangan maut terbaru terhadap spesies yang terancam punah itu.
Suspek, petani dari pulau Borneo, mengakui membunuh binatang itu kerana ia merosakkan tanaman mereka di ladang nanas dan kelapa sawit, menurut pihak berkuasa.