Dunia
Share on FacebookShare on TelegramShare on WhatsApp
Purchase this articleDapatkan artikel ini
untuk diterbitkan semula
Premium

Tunjuk perasaan kian membesar, lantang meski pemimpin bantahan diberkas

Oct 20, 2020 | 5:30 AM
AMARAH RAKYAT: Puluhan ribu orang berkumpul di kawasan Monumen Kemenangan, Bangkok, bagi mendesak perubahan kepimpinan negara dan penghapusan undang-undang fitnah selain menuntut pembebasan penunjuk perasaan yang ditahan. - Foto EPA-EFE
AMARAH RAKYAT: Puluhan ribu orang berkumpul di kawasan Monumen Kemenangan, Bangkok, bagi mendesak perubahan kepimpinan negara dan penghapusan undang-undang fitnah selain menuntut pembebasan penunjuk perasaan yang ditahan. - Foto EPA-EFE -

BANGKOK: Biarpun ramai pemimpin berprofil tinggi yang memimpin sesi-sesi bantahan diberkas dan ditahan polis, para penunjuk perasaan tetap bertekad untuk menzahirkan rasa tidak puas hati mereka terhadap kepimpinan dan menuntut pemecatan Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha dan mendesak reformasi ke atas kerajaan Raja Maha Vajiralongkorn.

"Mereka fikir dengan memberkas pemimpin kami akan membuat kami berhenti. Tak guna. Kami semua hari ini adalah pemimpin," kata Cik Pla, 24 tahun, yang berucap di depan ribuan pembantah dan penunjuk perasaan di depan Monumen Kemenangan di Bangkok, kelmarin.

Share on FacebookShare on TelegramShare on WhatsAppPurchase this article
Man IconQuiz LogoUji pengetahuan anda dalam bahasa Melayu
  • undefined-menu-icon
  • undefined-menu-icon

Khidmat pelangganan

6388-3838

Meja Berita

Anda ada maklumat mengenai sesuatu berita menarik?
E-mel: bhnews@sph.com.sg