SALING MEMBANTU: Sekumpulan sukarelawan 'NU Peduli Covid-19' membantu pemerintah membendung penularan pandemik koronavirus dengan mengedarkan pelitup kepada masyarakat umum di serata negara. - Foto NU ONLINE. -
JAGA KESIHATAN ANGGOTA: Para petugas 'NU Peduli Covid-19' menjalankan ujian pantas ke atas asatizah dan penuntut di Pesantren Daruttauhid, Malang, Jawa Timur. Menurut Pengurus Umum NU, sehingga awal bulan lalu, seramai 234 kiyai dan anggota NU meninggal dunia akibat pandemik Covid-19. - Foto NU ONLINE. -
Penolong Profesor di Sekolah Pengajian Antarabangsa S. Rajaratnam (RSIS), Dr Mohamed Ali (gambar atas) . -
Presiden Joko 'Jokowi' Widodo (gambar atas). -
SALING MEMBANTU: Sekumpulan sukarelawan 'NU Peduli Covid-19' membantu pemerintah membendung penularan pandemik koronavirus dengan mengedarkan pelitup kepada masyarakat umum di serata negara. - Foto NU ONLINE. -
JAGA KESIHATAN ANGGOTA: Para petugas 'NU Peduli Covid-19' menjalankan ujian pantas ke atas asatizah dan penuntut di Pesantren Daruttauhid, Malang, Jawa Timur. Menurut Pengurus Umum NU, sehingga awal bulan lalu, seramai 234 kiyai dan anggota NU meninggal dunia akibat pandemik Covid-19. - Foto NU ONLINE. -
Penolong Profesor di Sekolah Pengajian Antarabangsa S. Rajaratnam (RSIS), Dr Mohamed Ali (gambar atas) . -
Presiden Joko 'Jokowi' Widodo (gambar atas). -
PERTUBUHAN Islam terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU), meraikan usia ke-95 tahun bulan lalu - dalam serba sederhana.
Ia satu pencapaian memberangsangkan bagi sebuah pertubuhan progresif yang cukup disiplin memajukan kesederhanaan dalam kehidupan beragama seseorang Muslim di tengah-tengah kehidupan majmuk, dan kecamuk suara serta sikap tegar dan kehendak eksklusif sesetengah pihak.