BERSAMA HADIRIN: Profesor Madya Faishal Ibrahim beramah mesra dengan hadirin 'Ceramah Arif Budiman' ke-15 anjuran MLCS. Sekitar 150 hadirin termasuk guru dan pelajar setempat meraih manfaat acara tersebut. - Foto BH oleh ONG WEE KIAT -
SESI SOAL JAWAB: Penyampai ucaptama 'Ceramah Arif Budiman', Profesor Madya Farish Ahmad Noor (kiri), bersama pengarah Pusat Bahasa Melayu Singapura (MLCS), Encik Mohamed Noh Daipi, memberi jawapan dalam sesi soal jawab dengan peserta di MLCS, Bishan Street 14, semalam. - Foto BH oleh ONG WEE KIAT -
BERSAMA HADIRIN: Profesor Madya Faishal Ibrahim beramah mesra dengan hadirin 'Ceramah Arif Budiman' ke-15 anjuran MLCS. Sekitar 150 hadirin termasuk guru dan pelajar setempat meraih manfaat acara tersebut. - Foto BH oleh ONG WEE KIAT -
SESI SOAL JAWAB: Penyampai ucaptama 'Ceramah Arif Budiman', Profesor Madya Farish Ahmad Noor (kiri), bersama pengarah Pusat Bahasa Melayu Singapura (MLCS), Encik Mohamed Noh Daipi, memberi jawapan dalam sesi soal jawab dengan peserta di MLCS, Bishan Street 14, semalam. - Foto BH oleh ONG WEE KIAT -
BERSAMA HADIRIN: Profesor Madya Faishal Ibrahim beramah mesra dengan hadirin 'Ceramah Arif Budiman' ke-15 anjuran MLCS. Sekitar 150 hadirin termasuk guru dan pelajar setempat meraih manfaat acara tersebut. - Foto BH oleh ONG WEE KIAT -
PENGETAHUAN tentang sejarah Singapura dan rantau ini penting untuk memahami pembentukan jati diri warga negara ini serta perkembangan bahasa, sastera dan budaya.
Hal tersebut dinyatakan Setiausaha Parlimen Kanan (Pendidikan merangkap Pembangunan Sosial dan Keluarga), Profesor Madya Muhammad Faishal Ibrahim, semalam.