Ribuan etnik Papua mengadakan demonstrasi di Kota Manokwari dan Jayapura di Papua, sebagai protes layanan dan penghinaan terhadap pelajar etnik Papua di Surabaya, Jawa Timur
Gambar atas mencerminkan iltizam rakyat Indonesia yang menginginkan keamanan kembali di wilayah terluas Indonesia itu. - Foto: AFP -
MENCARI DAMAI: Sekumpulan aktivis Indonesia berhimpun di Surabaya, Jawa Timur, kelmarin, menuntut agar ketenangan dapat dikembalikan di wilayah Papua yang kini bergolak. - Foto AFP -
Gambar atas juga serupa, sekumpulan warga Papua tampil dengan gaya tradisional semasa acara budaya Yospan Papua di Bundaran HI di Jakarta pada 1 September lalu, menuntut keharmonian di wilayah mereka. - Foto: REUTERS -
Sedang gambar atas menggambarkan pandangan jauh seorang warga Papua di balik tingkap cermin yang melopong, selepas berlakunya rusuhan di Jayapura, Papua, sekaligus menggambarkan ketidaktentuan keadaan yang dihadapi masyarakat Papua masa ini. - Foto: REUTERS -
Gambar atas mencerminkan iltizam rakyat Indonesia yang menginginkan keamanan kembali di wilayah terluas Indonesia itu. - Foto: AFP -
MENCARI DAMAI: Sekumpulan aktivis Indonesia berhimpun di Surabaya, Jawa Timur, kelmarin, menuntut agar ketenangan dapat dikembalikan di wilayah Papua yang kini bergolak. - Foto AFP -
Gambar atas juga serupa, sekumpulan warga Papua tampil dengan gaya tradisional semasa acara budaya Yospan Papua di Bundaran HI di Jakarta pada 1 September lalu, menuntut keharmonian di wilayah mereka. - Foto: REUTERS -
Sedang gambar atas menggambarkan pandangan jauh seorang warga Papua di balik tingkap cermin yang melopong, selepas berlakunya rusuhan di Jayapura, Papua, sekaligus menggambarkan ketidaktentuan keadaan yang dihadapi masyarakat Papua masa ini. - Foto: REUTERS -
Gambar atas mencerminkan iltizam rakyat Indonesia yang menginginkan keamanan kembali di wilayah terluas Indonesia itu. - Foto: AFP -
PAPUA: KAWASAN Papua yang kaya dengan sumber alam mempunyai lombong emas terbesar di dunia telah menyaksikan rusuhan ganas meletus di beberapa bandar pada 19 Ogos lalu.
Ini berikutan dakwaan terhadap penyalahgunaan dan penganiayaan perkauman terhadap pelajar Papua di pulau Jawa.