Hidayah
Share on FacebookShare on TelegramShare on WhatsApp
Purchase this articleDapatkan artikel ini
untuk diterbitkan semula
Premium

Kemaafan ‘dendam’ yang terindah: Cara Islam tangani perselisihan

Jan 14, 2024 | 5:30 AM
MUSLIM CONTOH: Seorang Muslim yang baik akan berusaha menjadi seorang muhsin yang mampu menyelesaikan perselisihan dengan hikmah, kasih sayang serta memberi kemaafan sebaik mungkin demi menjaga hubungan baik sesama manusia dan berharap agar Allah swt meredai dan merahmatinya di dunia dan akhirat.
MUSLIM CONTOH: Seorang Muslim yang baik akan berusaha menjadi seorang muhsin yang mampu menyelesaikan perselisihan dengan hikmah, kasih sayang serta memberi kemaafan sebaik mungkin demi menjaga hubungan baik sesama manusia dan berharap agar Allah swt meredai dan merahmatinya di dunia dan akhirat. - Foto ISTOCKPHOTO

Menjadi fitrah manusia untuk berhubungan dan menjalin silaturahim sesama manusia. Namun dalam berhubungan dengan manusia, perselisihan tidak dapat dielak.

Bak kata pepatah, ‘gigi dan lidah ada kalanya bergigit juga’ yang bermaksud kerap kali juga timbul perselisihan antara suami isteri sanak saudara dan sahabat handai.

Share on FacebookShare on TelegramShare on WhatsAppPurchase this article
Man IconQuiz LogoUji pengetahuan anda dalam bahasa Melayu
  • undefined-menu-icon
  • undefined-menu-icon

Khidmat pelangganan

6388-3838

Meja Berita

Anda ada maklumat mengenai sesuatu berita menarik?
E-mel: bhnews@sph.com.sg