Kajian: Air laut banjiri lebih suku ibu kota Indonesia jelang 2025 dan 36% tenggelam seluruhnya jika trend berterusan; kejadian bukan kerana paras laut naik tapi bandar itu sendiri sedang mendap
HALANG KE LAUT: Tembok setinggi dua meter membantu menghalang air laut masuk, tetapi menutup akses ke laut bagi penduduk di Muara Baru di Jakarta Utara. - Foto THE STRAITS TIMES -
ANGKARA TANAH MENDAP: Kanak-kanak bermain dekat sebuah masjid yang ditinggalkan di Muara Baru, Jakarta Utara. Jakarta antara bandar paling cepat tenggelam di dunia. Tembok laut sepanjang lapan kilometer sedang dibina dari Pelabuhan Muara Baru ke Pelabuhan Sunda Kelapa bagi membantu menghalang air laut masuk. - Foto THE STRAITS TIMES -
LEBIH KERAP BANJIR: Cik Daspi, di depan tembok pengukuh dekat gerainya, berkata tanah di situ telah mendap, menyebabkan kawasan pantai itu lebih sering banjir. - Foto THE STRAITS TIMES -
PINDAH: Penduduk timur Pantai Bahagia, di Bekasi, yang telah tenggelam, pindah ke utara dan barat dan membina titi yang ditinggikan dek kawasan itu juga terjejas banjir. - Foto THE STRAITS TIMES -
HALANG KE LAUT: Tembok setinggi dua meter membantu menghalang air laut masuk, tetapi menutup akses ke laut bagi penduduk di Muara Baru di Jakarta Utara. - Foto THE STRAITS TIMES -
ANGKARA TANAH MENDAP: Kanak-kanak bermain dekat sebuah masjid yang ditinggalkan di Muara Baru, Jakarta Utara. Jakarta antara bandar paling cepat tenggelam di dunia. Tembok laut sepanjang lapan kilometer sedang dibina dari Pelabuhan Muara Baru ke Pelabuhan Sunda Kelapa bagi membantu menghalang air laut masuk. - Foto THE STRAITS TIMES -
LEBIH KERAP BANJIR: Cik Daspi, di depan tembok pengukuh dekat gerainya, berkata tanah di situ telah mendap, menyebabkan kawasan pantai itu lebih sering banjir. - Foto THE STRAITS TIMES -
PINDAH: Penduduk timur Pantai Bahagia, di Bekasi, yang telah tenggelam, pindah ke utara dan barat dan membina titi yang ditinggikan dek kawasan itu juga terjejas banjir. - Foto THE STRAITS TIMES -
HALANG KE LAUT: Tembok setinggi dua meter membantu menghalang air laut masuk, tetapi menutup akses ke laut bagi penduduk di Muara Baru di Jakarta Utara. - Foto THE STRAITS TIMES -
JAKARTA: Nur Anisa Rahmadani terpaksa mengharungi air laut sedalam paras betis untuk pergi ke sekolah rendahnya di kampung Pantai Bahagia di pantai utara pulau Jawa.
Sekarang, hampir setiap hari, air laut, yang dulunya memukul pantai beberapa kilometer jauh dari situ, membanjiri sekolah dan bilik darjahnya - bukti jelas pantai pulau itu yang sedang tenggelam menimbulkan ancaman kepada jutaan orang.