Ah...! Kau pun masih berkata lagi seperti aku yang masih menjilat luka dari mabuk cinta yang kehilangan seorang Laila lihatlah anjing yang berkeliaran dirasuk malam sihir angin yang tidak menunjukkan wajah apa gunanya kau menyamar seperti puaka selagi mentari tidak membakar nista dan sumpah dan bulan tidak berpesan rindu dan gundah waktu dan hari, aku bukan Majnun yang lara.
Oh....! Tidakkah kau melihat daun kering yang gugur seperti aku yang mengutip puing-puing deritanya dari bunga cinta yang kehilangan warna sejadah Adawiyah lihatlah akar pohon tua yang mencengkam bumi apa gunanya kau tumbuh seperti dendalu sembilu selagi kukumu yang tajam dan beracun itu menusuk jantung hati dan tulang yang kau hiris-hiris siang dan malam, aku bukan Hasan yang muflis.


Anda ada maklumat mengenai sesuatu berita menarik?
E-mel: bhnews@sph.com.sg