hamed
14 Artikel
3
Seribu jenjang tak bisa menghalau mimpi ngeri
Kawabata bertelanjangan nafsu dan usia
Cinta sekarat yang berserabut
Hidup jadi tambah takut

3
Oh...! Wajah itu mengintai lagi
melacak cahaya bulan
tega tanpa belas
kami adalah mangsa
memantulkan suara
basahnya udara
naik kemuncak.

3
Ah…! Kau pun masih berkata lagi
seperti aku yang masih menjilat luka
dari mabuk cinta yang kehilangan seorang Laila
lihatlah anjing yang berkeliaran dirasuk malam

3
Dua abad yang lalu
malam melebarkan selimut cintanya
dan aku mencari wajahmu
bulan purnama. Berjurai cahaya sedih
di matamu ada pulauku
yang ditenggelami banjir

3
Hissss…..!
Bisikan yang mendesis
tapi bukan ular, menyembur bisa
itu suara manusia
yang bungkam
yang kelam
yang tertekan
yang kehilangan kata-kata

3
Tidak selalu aku melihat wajahnya –
di tirai malam, berambutkan seekor serigala
matanya melingas, merenung wajahku cemas
tidak juga bulan, menemani setiap kembaranya

3
Seandainya keindahan itu bukan lagi untuk kita
yang kehilangan bunga pekerti dan harumnya langka
kerana pohon sejarah dan dedaun masa gugur entah ke mana

3
Ini bukan satu fenomena sang pemikir yang sepi seperti aku
membaca wajah kosong dan suara tersekat di kerongkong
tapi ini satu gejala yang telah lama aku tidak mendengarnya

3
Semalam tanpa rela kau ucapkan salam perpisahan
pohon tua yang kesepian dan sedihnya warna senja
ia cukup tahu bila kesementaraan itu memandang

3
Di mana hati itu yang selalu resah
dan ke mana pula ia pergi menghilang?
Waktu berjaga dalam ngantuk
di lipatan hari-hari yang berlalu
tapi tak kujumpa juga wajahnya
Pages
Try the new
Halal Food Map