Bangkok

Bumi yang kupijak ini

bumi seribu senyuman mengelus hati

bumi yang memanggang semerbak

sebuah ikatan persaudaraan

panas yang dinyamankan air keramahan

yang menawan.

Menam Chao Phraya yang kuharungi ini

tak pernah jenuh sepanjang siang

tak pernah mengantuk sepanjang malam

di tengah-tengah deruan galak enjin-enjin bot

bertali arus menghulurkan salam mesra

di tengah-tengah kedalaman air

yang sentiasa bertelauan

menterjemahkan pengalaman mengocaki ketaasuban

bagai lembut lidah menyapa

‘sawasdee’ yang menggelinjang atma

disaksikan Sheraton, Shangri-La, Mandarin Oriental

di sepanjang tebing memanjang

memperhalusi bentuk rupa tetamumu

dijarakkan air sungaimu

mengayak bahasa mata hatiku yang syahdu

di sebelah pantai lain yang bertentangan arah

sedap mata memandang menepiskan keterasingan

berhadapan Iconsiam dan Peninsula Bangkok

antara puluhan pencakar langit lainmu

yang terhunjam gah

dibelai angin keras dan panas

tapi tetap lembut dan nyaman

mengusap manja ke tubuh kerdil

betapa kedalaman dan kekeruhan air menammu

tersirat keikhlasan, kelembutan dan kebeningan

termandam pangkal rasa

betapa ia memesrai pelbagai pelosok, bau dan rona;

ada sosok Myanmar, Laos, Vietnam,

Cambodia dan Thailandmu yang tenang berdegup

memperlihatkan kelembutan

dan keramahan peribadi yang tersendiri;

ada bau Brunei, Filipina, Malaysia

menggelinjang jiwa kemesraan

dan kesopanan yang melata;

ada rona Singapura

yang kecil tapi tetap besar berseri

memantulkan semangat ‘Majulah Asia Tenggara’

yang bersepadu.

Log masuk untuk terus membaca