Ya Allah! Ya Rabb demi masa milik-Mu Kau izin aku berdiri di sisi masjid kekasih-Mu setelah dua windu aku menangis munajat kurenung dalam berlapis wajah hati rumah kekasih-Mu menjelang subuh dingin bersama isteri dan putera bongsu inilah tubuh-tubuh kasar menyerah di belakang kekasih-Mu sekarang aku tersiok-siok kerana usia memenjaraku aku terus mengemis reda berlapis-tindih reda-Mu
kami bersama animasi-Mu melata di pentas luas-Mu Kau cipta kami melakoni setiap susunan skrip-Mu akan rencana layar gede Lohmahfuz-Mu yang ego dengan keris memukau sesama animasi bergerak menolak-tarik mencari kesenangan diri yang tahu dengan yang tak tahu yang celik dengan yang buta meraba dengan mata menangkap dengan suara ke Taman Raudah kekasih-Mu mata hatiku menelan selawat junjungan-Mu


Anda ada maklumat mengenai sesuatu berita menarik?
E-mel: bhnews@sph.com.sg