PERCIKAN air daripada terjahan sepasang kaki kecil makin membuatnya teruja.
Dia terus melompat dari satu lopak air ke lopak yang lain sambil matanya sesekali mengawasi wanita dalam lingkungan lewat tiga puluhan tidak jauh darinya. Wanita itu sedang hanyut dalam dunianya sendiri, mendongak ke langit sambil mulut terkumat-kamit dan jemari tegak menuding ke sana sini tanpa arah yang tetap.