Di sini kalimah rindu dirasakan bagai mendagangkan kehidupan merenung segala yang rentung air mata genang berlinang pada sebuah mimpi yang telah hilang lenyap sebelum dikerumuni bintang-bintang
Tika tanah itu berputar pada daratan yang mendatar langit seolah tidak peduli gelap dan tuli unggas bergegas berterbangan seolah membawa pesan larilah seperti aku ini terbang membawa diri
Di sini aku bersimpuh Menumpah munajat Di antara hati-hati yang mula hidup Menempel doa-doa untuk diabadikan Menghembus nafas-nafas yang hangat Di antara makam-makam yang masih utuh Tersangat
Jambatan itu telahku siapkan Kupakukan doa dalam setiap langkah Tika ini... Di atasnya ku lalui Berbekal sekeping hati Diterangi cahaya-Mu Yang jauh tapi sangat dekat
Sudah kita liwati hari yang gelap itu Kita beri sumbunya Kita buat bersama-sama Kita pasangkan pelita Kita terangi di sekelilingnya Kita tinggal bersama Kita warnai bersama Kita baca bersama
KALAU guru-guru biasa perlu bergantung kepada cuti penggal jika merancang perjalanan jauh seperti mengerjakan umrah atau haji, Cik Kamaria Buang yang juga bergelar "cikgu" langsung tidak mempunyai