Sejarah mematangkan kita
rasa kejituan dilontar lalu
meninggalkan hiruk-pikuk nan berdebu
jauh dimamah usia
ditelan dalam sorotan warta dan sejarah
nada-nada sumbang semakin hanyut tidak
Kita melihat
satu masa daun-daun akan berguguran menyelimuti bumi
di kala itu, ranting-ranting seakan kesepian
kemerduan gemersikannya lenyap
sentuhannya bersama bayu, hilang
tinggal wajah ranting
Penyair wanita ini orangnya biasa-biasa saja. Akan tetapi, apa yang membuatnya dianggap luar biasa adalah keproduktifannya. Akhbar ini merupakan wadah pemangkin apabila puisinya Mencari Haluan
Ramadan ini...
wajahnya masih hilang
di waktu hadir Ramadan berulang
ditinggal lagi Ramadan gemilang
wajahmu masih lagi hilang
atau mataku pudar
atau fikiran kabur
serinya semakin luntur
atau aku