MEMANG sukar Mat Derus mendapatkan ruang untuk parkir di lorong yang sesak dan sempit itu. Terik sinar matahari tengahari itu lebih menguji ketabahannya. Teringat usikan kawan-kawan yang tahu urusan
begitulah kawan kita bicara sejauh mengalirnya air tanpa zikir dan tanpa fikir terpukau oleh seronoknya desiran bayu lalu sama mengharung sampah bawa ke kuala atas nama kuasa tersuci kotoran atas
kubaca papan tanda itu platform tepat laluan kereta api bawa ke destinasi dalam koc pula ternyata salahnya baru ketahuan tempat dituju tak sama laluan jauh membelok tidak menyinggah yang mahu
kau pilih bersendiri di sudut gelap siang lari dari sepi ada rahsia kau pendam di peti hati maumu terus tersimpan konon terlindung dari terangnya mentari sedang hati itu kau tau geloranya tak bisa
sudah kita putuskan kapal itu milik kita bersama menongkah arus lautan menuju pelabuhan dan kita tahu lautan tak selalu tenang dari gelombang mungkin saja kapal itu tenggelam lalu kita sama berikrar
kita ini sakit walau tak kelihatan di wajah yang meriah mewah dikeliling kawan sana sini santainya selebriti dijamah tak terasa pahit mustahil itu sakit
katakan wajah cuma pancaran hati yang hidup kau tak perlu tutup memalit warna padanya tergambar jiwa yang kaubicara lukisan kalbu suci berisi kasar tak bermalu apapun kautafsir semaumu jujur berkata